C. Strategi Pembelajaran
Strategi dalam pembelajaran menurut
Rusyan (dalam Riyanto, 2006) adalah stretegi secara umum dapat didefinisikan
sebagai garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah di
tetapkan.hal tersebut senada dengan pendapat Djamarah (dalam Riyanto, 2006) bahwa
secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Sedangkan
menurut Dick dan Carey (1978) mengatakan strategi pembelajaran adalah semua
komponen materi/paket pembelajaran dan prosedur yang digunakan untuk membantu
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah siasat dalam mengefektifkan,
mengefesienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa dengan
komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
§ Tahapan Pembelajaran
Secara umum terdapat tiga tahapan
pokok yang harus diterapkan, yaitu:
1.
Tahap
pemula (pra instruksional) merupakan tahapan persiapan guru sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai. Kegiatan yang dilakukan guru misalnya:
a.
Mengabsen
siswa/memeriksa kehadiran siswa.
b.
Pretest
(menanyakan materi sebelumnya).
c.
Appersepsi
(mengulas kembali secara singkat materi sebelumnya)
2.
Tahap
pembelajaran (instruksional) merupakan langkah-langkah yang dilakukan saat
pembelajaran dan merupakan tahapan inti, guru menyajikan materi yang disiapkan.
Kegiatan yang dilakukan guru misalnya:
a.
Menjelaskan
tujuan pembelajaran siswa.
b.
Menuliskan
pokok-pokok materi yang akan dibahas.
c.
Membahas
poko-pokok materi yang telah ditulis.
d.
Menggunakan
alat peraga.
e.
Menyimpulkan
hasil pembahasan dari semua pokok materi.
3.
Tahapan
penilaian dan tindak lanjut(evaluasi) merupakan penilaian atas hasil belajar
siswa setelah mengikuti pembelajaran. Kegiatan yang dapat dilakukan guru
misalnya:
a.
Mengajukan
pertanyaan pada siswa tentang materi yang telah dibahas.
b.
Mengulas
kembali materi yang belum dikuasai siswa.
c.
Memberi
tugas atau pekerjaan rumah pada siswa.
d.
Menginformasikan
pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
§ Pemilihan Strategi Pembelajaran
Dalam penetapan
strategi pembelajaran (Djamarah dalam Riyanto, 2002), ada empat masalah pokok
yang penting untuk dijadikan pedoman, yaitu:
1.
Mengidentifikasi
serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik seperti yang diharapkan.
2.
Memilih
sistem pendekatan pembelajaran beradasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
3.
Memilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran yang dianggap paling
tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam mengajar.
4.
Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasian atau standar keberhasian sehingga
dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil belajar
mengajar yang kemudian dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem
intruksional secara keseluruhan.
Namun, dalam pemilihan
dan penetapan strategi pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.
Kesesuaian
dengan tujuan intruksionalyang hendak dicapai.
2.
Kesesuaian
dengan bahan bidang studi yang terdiri dari aspek pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan nilai.
3.
Strategi
pembelajaran ini mengandung seperangkat kegiatan pembelajaran yang mungkin
mencakup penggunaan beberapa metode pembelajaran yang relevan dengan tujuan dan
materi pelajaran.
4.
Kesesuaian
dengan kemampuan profesional guru bersangkutan terutama dalam pelaksanaannya di
kelas.
5.
Cukup
waktu yang tersedia. Karena erat katannya dengan waktu belajar dan banyaknya
bahan yang harus disampaikan.
6.
Kesediaan
unsur penunjang, kususnya media intruksional yang relevan dan peralatan yang
memadai.
7.
Suasana
lingkungan dalam kelas dan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
8.
Jenis-jenis
kegiatan yang serasi dengan kebutuhan dan minat siswa, karena erat kaitannya
dengan tingkat motivasi belajar untuk mencapai tujuan intruksional.
§ Klasifikasi/jenis strategi pembelajarn
Aqib (dalam Riyanto, 2006)
mengelompokkan jenis strategi pembelajaran berdasar pertimbangan tertentu,
yaitu:
1.
Atas
dasar pertimbangan proses pengelolaan pesan
a.
Strategi
deduktif.
Materi diolah mulai dari yang umum ke
yang bersifat khusus atau bagian-bagian (sifat, atribut, atau ciri-ciri).
b.
Strategi
induktif.
Dengan strategi induktif, materi diolah
dari yang khusus ke yang umum, generalisasi, atau umum.
2.
Atas
dasar pertimbangan pihak pengelola pesan
a.
Strategi
Ekspositorik. Guru mencari dan mengelola bahan pelajaran yang kemudian
menyampaikannya kepada siswa. Strategi ini dapat digunakan dalam mengajarkan
berbagai berbagai materi, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
b.
Strategi
Heuristik. Dengan strategi ini, bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa.
Siswa aktif mencari dan mengolah materi, guru hanya sebagai fasilitator untuk
memberi dorongan dan arahan.
3.
Atas
dasar pertimbangan pengaturan guru
a.
Strategi
seorang guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.
b.
Strategi
pembelajaran beregu (team teaching). Dengan pengajaran beregu dua orang atau
lebih guru mengajar sejumlah siswa. Pembelajaran ini dapat digunakan dalam
mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata peajaran yang terpusat
kepada suatu topik tertentu.
4.
Atas
dasar pertimbangan sejumlah siswa
a.
Strategi
klasikal
b.
Strategi
kelompok kecil
c.
Strategi
individu
5.
Atas
dasar pertimbangan interaksi guru dengan siswa
a.
Strategi
tatap muka
b.
Strategi
pembelajaran melalui media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, tetapi
melalui media. Siswa berinteraksi dengan media.
Kemudian, pada umumnya
strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan atas empat sistem pembelajaran,
yaitu:
1.
Equery-Discovery
Learning
Dalam pembelajaran ini, anak diberi
peluang untuk mencari, memecahkan, hingga menemukan cara menyelesaikan dan
jawaban sendiri dengan pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach).
Secara garis besar prosedurnya ialah:
a.
Simulation
Guru mengajukan sebuah pertanyaan
mengenai permasalahan, atau menyuruh siswa mendengarkan uraian yang memuat
permasalahn.
b.
Problem
statement
Siswa diberi kesempatan mengidentifikasi
permasalahan untuk dipecahkan, kemudian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dan
hipotesis.
c.
Data
colection
Untuk mendapat kebenaran hipotesis,
siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi yang relevan, seperti
observasi, uji coba dll.
d.
Data
processing
Semua data diolah, diklasifikasikan,
diacak, hingga dihitung dengan cara tertentu dan ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan.
e.
Verification
(pembuktian)
Berdasarkan hasil pengolahan, hipotesis
yang telah dirumuskan dicetak apakah terbukti benar atau tidak.
f.
Generalization
Dari hasil verifikasi, siswa belajar
menarik kesimpulan.
2.
Ekspository
Learning
Pada sistem ini,
guru menyajikan materi dlam bentuk yang rapi sistematis dan lengkap, kemudian
siswa tinggal menyimak. Garis besar prosedurnya ialah:
a.
Preparasi:
guru mempersiapkan bahan selengkapnya secara sistematis dan rapi.
b.
Apersepsi:
guru memberi uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa pada materi yang
diajarkan.
c.
Presentasi:
guru menyajikan bahan dengan ceramah atau menyuruh siswa untuk membaca buku
yang disiapkan.
d.
Resitasi:
siswa disuruh menyatakan kembali kata-kata sendiri(resitasi) tentang
pokok-pokok yang dipelajari.
3.
Mistery
Learning
merupakan usaha yang dapat menghantarkan
siswa ke arah tercapainya penguasaan penuhterhadap pelajaran. Prosedur yang
ditempuh yaitu:
a.
Melakukan
remidial (perbaikan), yaitu kegiatan untuk siswa yang belum menguasai materi
yang telah dipelajari, dengan tujuan meningkatkan penguasaan siswa, seperti
menyuruh membaca buku atau mengganti metode pembelajaran.
b.
Melakukan
pengayaan, yaitu pengayaan untuk siswa agar memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang lebih banyak. Kegiatan tersebut dapat berupa, membuat kliping,
mengarang, diskusi, dan lainnya.
4.
Humanistic
Education
Merupakan upaya
membantu siswa agar dapat mencapai perwujudan dirinya (self realization) sesuai
dengan kemampuan dasar. Karakteristik pokok
metode ini yaitu guru jangan membuat jarak terlalu jauh dengan siswa. Taraf
akhir pembelajaran menurut pandangan ini adalah self actualization seoptimal mungkin dari anak.
Menurut Dick dan
Carey (1984) ada 5 langkah melaksanakan strategi pembelajaran:
1.
Kegiatan
pra pembelajaran
2.
Penyajian
informasi
3.
Partisipasi
siswa
4.
Tes
5.
Tindak
lanjut.